ANOA Armored personnel carrier (Indonesia)


APS-3 "Anoa" (kependekan dari Angkut Personel Sedang-3; bahasa Inggris :Medium Personnel Carrier) adalah sebuah kendaraan militer lapis baja buatan PT Pindad (persero), Indonesia. Nama ANOA sendiri diambil dari nama hewan Anoa yang hidup di pulau sulawesi. Prototipe pertama dari kendaraan lapis baja terungkap pada ulang tahun ke 61 TNI pada 5 Oktober 2006 di markas besar TNI, Cilangkap. Produksi dimulai pada tahun 2008. Sebanyak 150 dari APC ini rencananya akan diproduksi untuk Angkatan Darat Indonesia. Beberapa negara menunjukkan minat mereka untuk membeli Anoa tersebut. Beberapa sumber mengklaim bahwa Oman memesan  200 unit APC.
ANOA APS-3 berbeda dengan pendahulunya (APS-1 dan APS-2) yang dikembangkan dari truk komersial. "Anoa" menggunakan badan berdesain monocoque berlapis baja. Sistem suspensi batang torsi baru dikembangkan untuk panser ini. Mesin dan transmisi menggunakan produk Renault dari Perancis. Sopir duduk disebelah kanan dan komandan duduk disebelah kiri dari kendaraan. Bentuk dan persenjataan ANOA amatlah mirip dengan kendaraan angkut personel buatan Prancis (VAB).Perlindungan yang diberikan oleh lapisan baja dan rangka ANOA memiliki tingkat STANAG 3 level 3, yang berarti bisa menahan peluru kinetis hingga 7.62x51 mm Armor Piercing standar NATO dari jarak 30 meter dengan kecepatan 930 m/s serta bisa menahan ledakan ranjau hingga massa 8 kg di bagian roda gardan dan di tengah-tengah badan.

Persenjataan ANOA APS-3 hingga saat ini ialah senapan mesin berat kaliber 12,7 mm dan 7,62 mm, senapan Remote Weapon System berkaliber 7,62mm dan pelontar granat berkaliber 40 mm.]Untuk pertahanan diri ANOA APS-3 dilengkapi dengan pelontar tabir asap 2x3 66 mm. Di masa datang, varian-varian lain ANOA akan menggunakan meriam 20 mm dengan tambahan senapan mesin 7,62 mm diatasnya untuk ANOA IFV dan meriam 90 mm CSE Cockerill MKII buatan Belgia untuk ANOA Kanon.
APC ini memiliki awak dari tiga, termasuk komandan, penembak dan sopir. Ini mengakomodasi hingga 10 infanteri lengkap. Komandan dan sopir masuk dan meninggalkan kendaraan melalui pintu samping, sedangkan tentara turun melalui pintu belakang atau melalui atap.

Anoa 6x6 APS-3 menggunakan mesin Renault dan transmisi, namun pilihan adat sedang dikembangkan sebagai pengganti. Mesin terletak di depan lambung, di belakang sopir. Kendaraan ini didukung oleh Renault 062.045 diesel turbocharged MIDR yang berkekuatan 320 hp.
Berikut ini adalah Varian-Varian yang sudah dan akan diproduksi oleh Pindad :

ANOA 4x4
Kendaraan taktis (rantis) beroda 4 yang termasuk jenis Armored Personnel Carrier (APC). Hanya dibuat sebanyak 4 unit untuk TNI AD dan belum ada kabar penambahan unit untuk varian ini. 
ANOA 6x6
Versi beroda 6]yang paling banyak diproduksi, sebanyak 154 buah dibuat dan akan di gelar oleh TNI AD.13 unit ANOA bercat putih khas PBB dikirim ke Libanon untuk misi perdamaian PBBModel ANOA ini memiliki persenjataan standar 7.62 mm atau 12.7 mm yang dioperasikan secara tradisional, serta pelontar tabir asap berkaliber 66mm.
Model terbaru dari ANOA 6x6 adalah ANOA V2 yang memiliki peningkatan teknologi tanpa merubah bentuk fisik ANOA secara drastis. ANOA V2 ini memiliki kelebihan yaitu kupola yang berbentuk cembung sehingga bisa memantulkan peluru dengan lebih efektif, sistem ramp door yang mampu berfungsi manual maupun otomatis (apabila terjadi malafungsi elektronik pintu masih dapat dibuka dengan tangan), kursi yang bisa dilipat, Remote Weapon Systemberkaliber 7.62 mm sehingga tidak perlu menembakan senapan mesin dari kupola secara manual, serta sistem keamanan jendela yang dipermudah-dulu hanya bisa menutup jendela pengaman dari luar, sekarang mampu dilakukan dari dalam Varian 6x6 mampu membawa 13 personel baik V1 maupun V2, Varian V2 juga memiliki waterjet yang memungkinkan pergerakan lebih lincah di perairan dangkal. 
Pada 2012 awal, ada penampakan ANOA yang menggunakan pelat keramik untuk perlindungan balistik tambahan. Tidak jelas pelat keramik ini buatan lokal atau impor dari Perancis atau Afrika Selatan seperti yang dipasang di APS VAB menurut pengunggah foto pelat ini di impor dari Afrika Selatan. Kemungkinan besar kadar perlindungan dari pelat ini tidaklah jauh dari pelat keramik yang terpasang di saudara tuanya.
ANOA 8x8
Versi beroda 8 juga sedang dikembangkan oleh Pindad tetapi masih berupa maket. Rupa dari maket tersebut amatlah berbeda dengan varian 6x6, menggunakan kanon seperti 6x6 versi kanon yang belum diketahui spesifikasinya.
Varian Roda Rantai
Pada kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Indonesia, Syafrie Syamsudin pada tanggal 20 Desember 2011, telah dimunculkan wujud terbaru dari varian ANOA yaitu varian kanon dan varian beroda rantai.  Menurut redaksi di internet, varian ini memiliki spesifikasi yang mirip dengan varian 6x6, yaitu 10 penumpang, berat kosong 10 ton, ketebalan baja pelindung 10 mm dan daya jelajah 400 km. Rupa dari varian ini berbeda dengan varian 6x6, dengan siluet yang rendah dan lebih mengacu pada rancangan blok timur seperti BTR-50 dan BMP-3.
ANOA Intai
ANOA dengan peruntukan intai dibuka kepada publik pada tahun 2011, memiliki persenjataan meriam berkaliber 20 mm beserta senapan mesin berat dan tabir asap. Belum jelas spesifikasi lanjut dari varian Intai ini selain persenjataan dan penampakan fisik.
ANOA IFV
ANOA dengan peruntukan infantry fighting vehicle (Indonesia : kendaraan penempur infantri) yang tugasnya memberi bantuan tembakan dengan meriam berkaliber 20-30 mm, belum jelas rupa ranpur ini seperti apa. Menurut Production Manager Special Vehicle Division PT.Pindad, Yadi Kussuryadi, ranpur ini berjenis IFV (Infantry Fighting Vehicle). "Ranpur ini didesain untuk mengantisipasi kebutuhan Batalyon Infantri Mekanis", demikian jelas Yadi. Ranpur ini memiliki 5 kru yaitu 2 personel temur dan 3 personel pengoperasi kendaraan. ANOA varian ini ditujukan untuk batalion mekanis sebagai kendaraan tempur bantuan untuk pertempuran infantri. Rencananya kami akan melakukan kerja sama dengan Korea Selatan pada 2012,” kata Direktur Produk Manufaktur Tri Hardjono di Bandung Jawa Barat, Selasa (1/11) mengenai pengembangan panser kanon dan IFV.
ANOA kanon
Panser ini merupakan proyek pengembangan panser Pindad ANOA 6x6 . Sistem turet canon panser ini menggunakan CSE-90/MK-III buatan CMI Defense, Belgia. CSE-90 berkaliber 90mm ini juga dilengkapi dengan senapan mesin coaxial 7,62mm.Untuk perangkat komunikasi menggunakan Intercom set VHF/FM dengan fasilitas anti-jamming dan berkemampuan hopping channel. Peralatan pertempuran lainnya adalah teropong malam (Night Vision Google), GPS, dan perangkat sensor senjata. Ada kemungkinan varian ini dinamai "tarantula" dan bekerja sama dengan Industri Pertahanan Korea Selatan dalam pengembanganya. Varian ini ditujukan sebagai bantuan tembakan untuk batalion kavaleri. Pada tanggal 20 Desember 2011 Wamenhan mengunjungi Pindad untuk melihat perkembangan riset disana, diperlihatkan wujud ANOA kanon yang lebih baru.
Varian pendukung
Selain varian kombatan, ANOA juga memiliki varian lain seperti Angkut Medis, Angkut Logistik, Armored Recovery Vehicle (berfungsi sebagai penderek ranpur yang mengalami kesulitan bergerak atau kerusakan parah),varian mortir dan Rantis Kepolisian. 
Varian Ekspor

APS-3 ANOA versi ekspor dengan nama "Rimau" yang berarti Harimau untuk AB Malaysia
Malaysia berminat untuk membeli sejumlah ANOA dari PT Pindad dan diberi nama Rimau yang berarti harimau dalam Bahasa Melayu. Tidak jelas apa perbedaan dari varian ANOA 6x6 yang standar, kemungkinan besar perbedaan ada pada mesin yang tidak lagi menggunakan mesin Renault tetapi menggunakan mesin Mercedes yang kapasitasnya sama-sama 7000 cc dan 320 tenaga kuda. 

Entered service
2008
Crew
3 men
Personnel
10 men
Dimensions and weight
Weight
14 t
Length
6 m
Width
2.5 m
Height
2.5 m
Armament
Machine guns
1 x 12.7-mm
Ammunition load
Machine guns
500 x 12.7-mm
Mobility
Engine
Renault MIDR 062045 diesel
Engine power
320 hp
Maximum road speed
92 km/h
Range
600 km
Maneuverability
Gradient
60%
Side slope
35%
Vertical step
0.6 m
Trench
1.5 m
Fording
1 m

    




Here goes the code of the element you want to show